I. Elemen Dasar Pembangunan Ekonomi
Setiap kampanye presiden atau kepala daerah, pembangunan ekonomi pasti menjadi satu topik bahasan utama. Setiap calon presiden atau calon kepala daerah harus memiliki konsep pembangunan ekonomi yang hebat dan fantastis sehingga dapat memberi harapan bagi para pemilih. Pembangunan ekonomi selalu menjadi topik utama dan daya tarik karena rakyat kita sampai hari ini masih menunggu dan mengharapkan seorang tokoh yang mampu melakukan pembangunan ekonomi yang berhasil mengangkat harkat kehidupan rakyat negeri ini, secara keseluruhan. Pengharapan masyarakat Indonesia ini merupakan pengharapan jangka panjang yang tidak ada yang tahu kapan akan berakhir. Pembangunan yang benar-benar berhasil secara nyata, bukan hanya kumpulan data-data diatas kertas atau berita-berita di media. Pembangunan yang sebisa mungkin tidak dipaksakan. Keberhasilan pembangunan yang memang direncanakan secara matang dengan memperhatikan aspek-aspek historis, sosiologis, psikologi rakyat dan lingkungan, selain aspek ekonomi. Sampai hari ini dan Pilpres atau Pilkada yang akan datang, pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat masih merupakan tumpuan harapan dan topik utama bagi para calon pemimpin kita.
Pemerintah Orde Baru selama 30 tahun melakukan pembangunan jangka panjang terencana dengan segala kemudahan yang diberikan oleh dunia. Seiring dengan isu komunisme yang benar-benar dimanfaatkan orde baru untuk mempertahankan kekuasaannya. Konsep pembangunan ekonomi orde baru sebenarnya sangat indah dan mulia. Prestasi pemerintah orde baru dalam hal pembangunan nasional memang sangat terasa. Perasaan membangun itu sangat kental karena didukung oleh media pemerintah yang selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Memang terjadi kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, namun kita juga harus memperhitungkan sumber daya yang sudah diambil dari tanah dan air di negeri ini dengan apa yang dicapai selama 30 tahun. Kita memang berhasil berswasembada pangan, kita membangun pabrik-pabrik, gedung-gedung mencakar langit, sekolah-sekolah berdiri meski kemudian ambruk, dan lain sebagainya. Namun kemakmuran secara keseluruhan belum tercapai padahal kekayaan alam sudah diobral. Pembangunan Jangka Panjang Orde Baru bertujuan untuk membawa bangsa Indonesia menjadi negara industri maju tanpa mengabaikan ketersediadaan pangan yang cukup. Pembangunan sumber daya manusia yang bermutu dengan melakukan perbaikan dan pembangunan dibidang pendidikan, kesehatan, dan perluasan kesempatan kerja. Selain itu, pembangunan yang dilakukan masa order baru berbasis hutang luar negeri dan membuat bangsa ini menjadi negara dengan hutang luar negeri yang memang dirancang untuk tidak akan pernah bisa lunas.
Untuk menjadi entitas ekonomi yang makmur, suatu bangsa memang tidak harus menjadi negara industri. Demikian pula negara kita. Tetapi untuk dapat bertahan dalam putaran waktu sebagai suatu entitas ekonomi, su atu negara harus efektif dan efesien dalam pemanfaatan sumber daya dan kekayaan alamnya. Untuk mengefektifkan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam, negara ini butuh industrialisasi dan inovasi teknologi dalam tiap tahapan industri tersebut. Industri memberikan nilai tambah kepada suatu benda sehingga kualitas dari benda tersebut menjadi lebih tinggi, dan dengan sendirinya membuat harga barang tersebut menjadi lebih tinggi. Kemampuan untuk memberikan nilai tambah ini merupakan faktor yang menentukan kelangsungan hidup suatu entitas ekonomi. Kemampuan memberikan nilai tambah pada dasarnya adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu entitas ekonomi untuk mengelola dan mengolah faktor produksi yang dimilikinya sehingga dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas dari produk akhir yang terbaik yang mampu dicapai. Hal ini berlaku baik dalam skala mikro maupun makro, dalam bidang pertanian dan industri. Suatu negara dengan jumlah lahan kebun kelapa sawit yang lebih besar belum tentu menghasilkan baik buah kelapa sawit maupun minyak sawit yang lebih besar dan lebih baik mutunya daripada negara dengan jumlah lahan yang lebih sempit. Hal itu disebabkan karena cara pengolahan dan pengelolaan faktor produksi yang lebih baik dari negara dengan jumlah lahan sawit yang lebih kecil. Negara kita boleh menjadi negara agraris namun jangan memiliki pola pikir petani yang menanam, mengolah dan menunggu panen. Sebaiknya kita menjadi negara agraris yang berpola pikir industrialis.
Indonesia sebagai entitas ekonomi, memiliki faktor-faktor produksi yang hampir sempurna. Berdasarkan teori ekonomi yang sekarang diakui, pembangunan ekonomi suatu bangsa didukung oleh 4 faktor:
- Kualitas sumber daya manusia
Sumber daya manusia sebenarnya merupakan faktor utama kemajuan sebuah bangsa. Entitas ekonomi yang memiliki sumber daya manusia yang baik akan memiliki kinerja yang jauh lebih baik. Untuk membuat orang tidak menyeberang sembarangan atau untuk tidak membuat kendaraan umum berhenti di sembarang tempat, tidak perlu harus membangun pagar besi sepanjang jalan yang memakan biaya besar. Komunitas yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik, akan dapat memusatkan sumber daya untuk hal-hal yang lebih produktif dan sumber daya manusia yang baik membuat pengelolaan faktor produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Efek domino dari tingginya kualitas sumber daya manusia pada suatu komunitas membuat komunitas itu bergerak kearah kemajuan dalam setiap hitungan detiknya.
Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang cakap, dibutuhkan pendidikan yang bersandar pada suatu sistem yang berlaku secara menyeluruh dan memiliki standar mutu yang terukur. Indonesia sudah mencoba menerapkan sistem pendidikan berjangka panjang yang kita harapkan secara makro mampu membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Ujian nasional, lepas dari segala kekurangannya merupakan cara yang paling bisa diterapkan untuk mengukur dan mengevaluasi efektifitas pelaksanaan proses belajar mengajar secara nasional dalam setahun. Ujian nasional bukan untuk menentukan nasib seseorang hanya dengan satu atau dua nilai; meskipun secara mikro keadaannya seperti itu. Hasil dari ujian nasional akan menghasilkan data yang dapat menjelaskan kepada pemerintah peta kualitas unit pendidikan di seluruh Indonesia. Data ini semoga dapat digunakan pemerintah dalam usaha memenuhi hak segenap warga negara untuk memperoleh pendidikan yang bermutu seperti yang diamanatkan oleh undang-undang. Lepas dari segala kontroversi ujian nasional dan hujatan dari banyak pihak, keteguhan pemerintah untuk tetap menjalankan ujian nasional merupakan hal yang patut kita hargai. Buah dari usaha pemerintah sekarang akan kita rasakan dalam waktu 5 sampai 10 tahun kedepan.
Rakyat yang terdidik baik, akan membentuk angkatan kerja yang lebih produktif, efektif dalam pemanfaatan sumber daya, lebih cepat dalam mempelajari dan menciptakan teknologi baru, memiliki kemampuan untuk belajar dari kesalahan baik yang dilakukan oleh diri sendiri maupun orang lain dan mampu melakukan penyesuaian atau modifikasi dalam keadaan tertentu. Kemampuan ini tidak bisa dimiliki oleh rakyat yang tidak terdidik. Pendidikan terbaik yang bisa dibentuk untuk suatu negara adalah pendidikan yang disesuaikan dengan tujuan jangka panjang dari negara tersebut. Tapi karena negara kita tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, terutama dalam ekonomi dan industri maka pendidikan yang dapat menciptakan warga terdidik yang berguna untuk tujuan nasional sulit dibentuk.
Sumber daya manusia suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas kehidupan rata-rata penduduk di suatu negara. Membentuk sumber daya manusia yang bermutu adalah usaha jangka panjang yang terus menerus yang meliputi banyak bidang pembangunan. pembangunan fasilitas kesehatan, pemahaman mengenai sanitasi lingkungan, dan kecukupan nutrisi dasar manusia juga sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia suatu negara. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, secara sempurna, merupakan faktor utama keberhasilan pembangunan jangka panjang. - Kekayaan Sumber Daya Alam
Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau, termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni. Namun pulau-pulau ini TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN apalagi dihibahkan. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia. Indonesia memiliki Terumbu Karang (Coral Reef) terkaya di dunia (18% dari total dunia) dan memiliki species ikan hiu terbanyak di dunia (150 species). Indonesia menempati peringkat pertama dalam produk pertanian, yaitu cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta peringkat kedua dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil). Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia.
Indonesia merupakan penghasil timah kedua di dunia, pengekspor batu bara terbesar ketiga di dunia, penghasil tembaga terbesar ketiga di dunia, penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia). Industri pertambangan emas di Indonesia juga memiliki potensi besar di daerah kalimantan barat, pusat dan timur, sementara kalimantan selatan dikenal memiliki cadangan bijih besi yang sangat besar. Produksi batu bara Indonesia diprediksi dapat mencapai 250 juta ton, yang mana sebanyak 185 juta ton akan dijual ke seluruh dunia. Data ini sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Sumber daya Energi dan Mineral. Indonesia berharap dapat menyediakan 65 juta batu bara untuk pasar domestik pada tahun 2009. Total produksi batu bara diharapkan dapat meningkat sebesar 270 juta ton di 2010, 321 juta ton di 2015, 361 juta ton di 2020, dan 405 juta ton di 2025.
Butuh ratusan lembar halaman untuk menulis kekayaan alam negeri ini. Namun demikian, kekayaan itu tidak membuat negara ini menjadi makmur. Kita adalah negara miskin yang terletak diatas bumi yang mengandung kekayaan alam terbesar di dunia. Negara lain berusaha mati-matian untuk memakmurkan rakyatnya dengan kekayaan alam yang terbatas, sedangkan kita dirampok habis-habisan oleh tangan-tangan asing dan tangan orang kita sendiri tanpa ada usaha pencegahan dari pemerintah yang berdaulat. Eksploitasi yang paling menyakitkan hati adalah eksploitasi yang dilakukan oleh Freeport di Papua. Freeport adalah negara asing berbentuk perusahaan yang berada dalam wilayah NKRI, yang dilindungi oleh perjanjian yang sangat merugikan rakyat kita. Perjanjian Kontrak Karya Freeport adalah lambang sebuah perjanjian yang dilakukan pemerintah untuk menjual harga diri dan martabat bangsanya. Lebih parahnya lagi, ada banyak Freeport-Freeport lain, baik lokal maupun perusahaan multinasional yang mengambil kekayaan alam bangsa Indonesia dengan “ijin” dari pemerintah. Di bidang pertambangan, pemerintah dan perusahaan milik pemerintah bukan bertindak sebagai wakil pemegang saham (rakyat) yang melindungi aset negara, tetapi sebagai pedagang perantara yang menjual kekayaan bangsa ini dan memberikan kekayaan bagi golongan tertentu. Kenyataan tersebut dimanfaatkan dengan sangat baik oleh perusahaan-perusahaan multinasional. Perjanjian-perjanjian kontrak karya yang membelenggu negeri ini seakan menjadi suatu yang sangat sakral sehingga tidak bisa dirubah, hanya bisa diperpanjang. Perjanjian itu lebih sakral daripada UUD 45 yang sudah beberapa kali diamandemen dan isi dari perjanjian itu sama sekali tidak sesuai dengan amanat UUD 45. - Akumulasi modal
Kekayaan alam yang melimpah yang dimiliki Indonesia tidak bisa menciptakan kemakmuran pada segenap rakyat Indonesia. Kekayaan alam Indonesia, baik yang berbentuk bahan tambang maupun kekayaan hayati, tidak dapat menciptakan akumulasi modal yang cukup untuk menggerakkan perekonomian yang berlandaskan kemampuan mandiri. Padahal sebenarnya hal itu mustahil. Negara ini memiliki kekayaan yang cukup untuk memberi kemakmuran bagi segenap rakyat Indonesia. Pinjaman luar negeri yang berlimpah ruah pun juga tidak dapat menciptakan akumulasi modal yang cukup untuk memakmurkan bangsa ini. Pinjaman luar negeri ini justru makin membuat negara ini makin terpuruk karena bunga modal yang harus dibayar. Indonesia sejak masa Orde Baru sudah mengobral sumber daya alamnya. Menjual murah hutan dan hasil buminya. Bahkan rakyatnyapun dijual keluar negeri menjadi komoditi bernama TKI. Kekayaan alam sudah diambil dari perut ibu Pertiwi. Pengolahan sumber daya sudah terjadi bertahun-tahun, jutaan triliun uang mengalir dari penjualan sumber daya alam Indonesia. Tapi mayoritas rakyat Indonesia masih berada dalam keadaan miskin. Jadi kemana kekayaan bangsa ini pergi? Kenapa pemupukan modal yang dapat menggerakkan perekonomian dan memakmurkan segenap rakyat negeri ini tidak terjadi di negara dengan kekayaan alam terbesar di dunia ini?
Akumulasi modal merupakan jantung dari proses perkembangan dan perubahan suatu perekonomian. Pemerintah bertanggung jawab untuk terselenggaranya akumulasi modal yang cukup melalui pengelolaan sumber daya dan kekayaan yang dimiliki bangsa ini dan melalui kebijakan fiskal dan moneter. Perbankan Nasional memiliki peranan yang sangat penting dalam tahap akumulasi modal ini. Apabila sistem perbankan dalam perekonomian tersebut sehat dan kondusif, akumulasi dan pemanfaatan modal dapat terjadi dengan baik. Namun demikian, akumulasi modal bukan penyebab utama kemajuan sebuah bangsa dan bukan pula penyebab langsung ketidakmajuan suatu entitas ekonomi. Akumulasi modal terjadi ketika suatu perekonomian bekerja secara efektif dan efesien sehingga sumber daya yang dimiliki dapat memberikan hasil yang maksimal. Fungsi pemerintah dalam pembangunan ekonomi adalah mengelola sumber daya dan membangun sarana dan prasarana untuk semakin meningkatkan kinerja perekonomian yang dijalankan. Pemerintah membuat aturan main dan prosedur baku yang jelas dan tegas. Pemerintah menyusun kebijakan perdagangan dan industri yang di satu sisi harus menguntungkan dan melindungi industri dalam negeri dan disisi lain memacu persaingan yang adil bagi produk luar negeri. Dengan demikian secara teori akumulasi modal dapat terbentuk dan perekonomian mendapatkan bahan bakar cukup untuk berjalan dan berkembang.
Indonesia yang kaya raya ini, oleh pemerintah Orde Baru sudah diserahkan bulat-bulat kepada para penguasa ekonomi kapitalis dunia. Bumi karunia yang oleh Allah SWT diberikan kepada rakyat Indonesia telah dihibahkan kepada para perusahaan raksasa dunia. Tanah Indonesia sudah bukan lagi milik rakyat Indonesia. Kekayaan alam Indonesia sudah bukan lagi milik orang Indonesia. Rakyat Indonesia ini statusnya hanya mengontrak saja. Siapa yang memiliki harta kekayaan alam Indonesia? Bapak Kwik Kian Gie berkali-kali mengemukakan kenyataan menyedihkan mengenai kontrak mati yang ditandatangani oleh beberapa pahlawan bangsa kita. Hal ini merupakan sebab utama kemiskinan dan sulitnya bangsa Indonesia bangkit menjadi negara yang maju seperti yang terjadi di Cina dan India. Cina menjadi negara yang lebih terbuka tanpa harus menjual harga diri bangsanya. Cina tetap komunis dan menjadi negara komunis yang makmur. India juga menjadi negara yang makin memiliki peran dalam perkembangan dan kemajuan teknologi. Dua negara ini dapat tumbuh karena pemimpinnya tidak menandatangani “perjanjian berdarah” seperti yang dilakukan oleh Indonesia. Hal ini akan diuraikan lebih lanjut dalam tulisan ini. - Teknologi
Teknologi merupakan faktor yang membedakan tingkat kehidupan dari suatu peradaban dengan peradaban yang lain. Teknologi pula yang menentukan hidup matinya suatu kaum. Umat yang memiliki peradaban dengan teknologi lebih tinggi cenderung untuk menguasai umat dengan peradaban yang teknologinya lebih rendah. Ada dua pemimpin dalam sejarah yang mengubah negeri yang dipimpinnya, dari negeri yang tradisional menjadi negeri dengan kekuatan industri besar.
Negara ini sudah punya industri. Bahkan kita punya industri pesawat terbang. Industri yang membuat pesawat terbang. Namun apakah laba bersih perusahaan pesawat terbang nasional ini bisa melebihi perusahaan penghasil teh botol atau perusahaan pembuatan rokok kretek? Apa yang melatarbelakangi didirikannya perusahaan pembuatan pesawat terbang di Indonesia? Teknologi yang dimiliki suatu perekonomian merupakan suatu perjalanan alami yang dijalani oleh suatu perekonomian. Oleh Orde Pembangunan yang mendapat masukan dari para teorikus kapitalis dunia, pembangunan ekonomi Indonesia dibagi menjadi beberapa tahapan yang berujung pada kemajuan dan kematangan industri yang mendukung sektor pertanian. Namun karena negara kita ini sebenarnya tidak punya konsep pembangunan sendiri akhirnya terseok-seok. Pembangunan industri pesawat diperbolehkan tapi kita mau bikin mobil dihadang beramai-ramai. Kita boleh membuat pesawat karena para globalis dunia tahu bahwa Indonesia tidak akan mungkin membuat pesawat yang memiliki mutu yang baik dan harga yang murah. Tanpa mengurangi rasa hormat dan kagum saya kepada para pendiri industri pesawat terbang di Indonesia, harus kita akui bahwa Industri pesawat bukan untuk memakmurkan rakyat tapi untuk kebutuhan “masa depan”. Masa depan itu sampai hari ini belum kunjung tiba.
Teknologi yang harus atau akan dimiliki Indonesia seharusnya direncanakan dalam perencanaan pembangunan jangka panjang. Apa yang menjadi tujuan pembangunan negara dan kemana arah industrialisasi kita menuju. Kemajuan ekonomi dan teknologi harus ditunjang dengan ketersediaan sumber daya manusia yang memadai. Untuk itu diperlukan koordinasi dan perencanaan bersama dengan program Pendidikan Nasional jangka panjang. Perencanaan ini dilakukan oleh orang-orang yang mengerti dan mengenal bangsa Indonesia, kemampuan, kebesaran dan kekurangannya. Kita harus melakukan re-planning pembangunan ekonomi kita. Perencanaan pembangunan untuk melaksanakan pembangunan yang terintegrasi dengan rakyat Indonesia, pembangunan yang memiliki hubungan interkoneksi antar bidang yang dibangun, pembangunan yang dilakukan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia dan bukan membuat kaya dan makmurnya para bandit ekonomi internasional.
Pada era Orde Baru, kita sering mendengan istilah “alih teknologi”. Namun yang terjadi adalah pengalihan kekayaan alam kepada negara maju tanpa ada satu lembar pun teknologi maju yang benar-benar dibagi ke kita. Tidak dalam bidang sipil dan tidak dalam bidang militer. Sementara kekayaan alam kita membuat mereka mampu untuk terus melakukan riset dan pengembangan, sementara rakyat Indonesia dijadikan budak dan pasar produk dan jasa mereka. Hal ini juga direstui oleh pemerintah Orde Baru.
II. Kenyataan Sejarah
A. Pembangunan Ekonomi Masa Orde Lama
Pembangunan semesta berencana baru dapat berjalan setelah kembalinya Indonesia ke UUD 45 pada tahun 1959. Sebelumnya, pembangunan terbentur pada berbagai macam faktor yang menjadi penghambat bagi terlaksananya pembangunan tersebut. Sistem politik yang belum stabil (sampai sekarang) membuat kabinet dan pemerintahan silih berganti. Dalam kehidupan negara sejak tahun 1945, belum pernah dicapai stabilitas politik yang kuat dan kokoh. Nasionalisasi perusahaan Belanda yang dilakukan Presiden Soekarno membuat Belanda marah besar. Berbagai percobaan pembunuhan dan sabotase dilakukan oleh Belanda dan sekutu-sekutunya. Keadaan negara yang kacau membuat pembangunan ekonomi tidak berjalan.
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi. Secara teori memang kedengarannya Indonesia lebih dekat pada blok komunis. Hal ini membuat Indonesia makin dikucilkan oleh blok barat dan dimusuhi oleh negara kapitalis. Ketika masa pemerintahan Kennedy, Amerika punya kebijakan lain. Dasar pijakannya adalah, Kennedy berpandangan bahwa akrabnya Soekarno dengan Komunis lebih disebabkan karena Soekarno membutuhkan bantuan senjata dan ekonomi. Bukan karena Soekarno memang seorang Komunis. Terbukti pada tahun 1948 Soekarno memadamkan pemberontakan komunis. Bahkan Departemen Luar Negeri di Amerika Serikat mengakui bahwa Sukarno lebih nasionalis ketimbang Komunis. Namun sengketa Irian Barat menimbulkan dilema bagi Amerika. Satu sisi Belanda adalah sekutu dekat, di sisi lain Amerika pun tengah berusaha menggandeng Indonesia. Akhirnya, Kennedy menekan Belanda di belakang layar untuk mundur dari Irian Barat. Belanda pun mundur. Mundurnya Belanda membuat perjanjian kerjasama Freeport dengan East Borneo Company mentah kembali. Freeport semakin marah begitu mengetahui Kennedy juga akan memberikan bantuan 11 juta Dollar kepada Indonesia. Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kennedy merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis (Yahudi) yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.
Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. Aparatur negara yang masih sangat terbatas, hambatan transportasi dan distribusi yang sangat besar, kondisi keuangan yang memang sangat tipis membuat pembangunan sulit berjalan. Hal-hal yang sebenarnya menjadi menjadi sumber kegagalan dan kejatuhan orde lama:
- Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
- Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
- Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
- Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga salah satu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politik, eonomi, maupun bidang-bidang lain.
.
B. “Perjanjian Kontrak Mati” Genewa 1967
Pada bulan November 1967, Jenderal Besar Bintang 7 Bapak Pembangunan Presiden Soeharto, mengutus satu tim ekonomi yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Bapak Adam Malik, dengan beranggotakan ahli-ahli ekonomi didikan barat yang kelak dikenal sebagai “mafia Barkeley”. Tim ini mewakili pemerintah Indonesia dalam suatu konfrensi tiga hari yang diadakan di Genewa, Swiss, yang disponsori oleh The Time-Life Corporation. Konfrensi tiga hari ini sangat istimewa karena dalam konfrensi inilah dibicarakan secara rinci mengenai teknis pengambilalihan Indonsia. Konferensi ini merupakan acara syukuran atas jatuhnya pemerintahan Soekarno. Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh tim ekonominya bertemu bukan dengan perwakilan pemerintah tapi dengan para kapitalis yang paling berkuasa di dunia, orang-orang seperti David Rockefeller. Semua raksasa korporasi Barat diwakili: perusahaan-perusahaan minyak dan bank, General Motors, Imperial Chemical Industries, British Leyland, British American Tobacco, American Express, Siemens, Goodyear, The International Paper Corporation, US Steel dan lain-lain.
Pada hari kedua, masuk pada acara potong tumpeng, ekonomi Indonesia dibagi-bagi sektor demi sektor. Perekonomian Indonesia dibagi ke dalam lima seksi: pertambangan, jasa, industri ringan, perbankan dan keuangan; yang dilakukan oleh Chase Manhattan. Mereka, pedagang dan usahawan, menyodorkan keinginan mereka kepada delegasi pemerintah RI untuk segera disetujui. Konfrensi ini merupakan konfrensi luar biasa di mana para pengusaha seluruh dunia duduk dengan para wakil dari negara yang diasumsikan sebagai negara berdaulat dan mendiktekan persyaratan buat masuknya investasi mereka.
Freeport mendapatkan bukit dengan tembaga di Papua Barat. Henry Kissinger duduk sebagai pemegang saham Freeport. Data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar dollar AS dan masih akan menguntungkan 45 tahun ke depan. Ironisnya, biaya produksi tambang emas dan tembaga terbesar di dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan yang termurah di dunia. Istilah Kota Tembagapura itu sebenarnya menyesatkan dan salah. Seharusnya EMASPURA. Karena gunung tersebut memang gunung emas, walau juga mengandung tembaga. Karena kandungan emas dan tembaga terserak di permukaan tanah, maka Freeport tinggal memungutinya dan kemudian baru menggalinya dengan sangat mudah. Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari Grasberg-Tembagapura sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut Arafuru dimana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut emas dan tembaga itu ke Amerika. Kesaksian seorang reporter CNN yang diizinkan meliput areal tambang emas Freeport dari udara. Dengan helikopter ia meliput gunung emas tersebut yang ditahun 1990-an sudah berubah menjadi lembah yang dalam. Semua emas, perak, dan tembaga yang ada digunung tersebut telah dibawa kabur ke Amerika, meninggalkan limbah beracun yang mencemari sungai-sungai dan tanah-tanah orang Papua yang sampai detik ini masih saja hidup bagai di zaman batu. Freeport merupakan ladang uang haram bagi para pejabat negeri ini, yang dari sipil maupun militer. Sejak 1967 sampai sekarang, tambang emas terbesar di dunia itu menjadi tambang pribadi mereka untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Freeport McMoran sendiri telah menganggarkan dana untuk itu yang walau jumlahnya sangat besar bagi rupiah Indonesia, namun bagi Freeport terbilang kecil karena jumlah laba dari tambang itu memang sangat dahsyat. Jika Indonesia mau mandiri, hal seperti ini yang harus dibereskan terlebih dahulu.
Sebuah konsorsium Eropa dan Kanada mendapat nikel Papua Barat. Perusahaan aluminium dan pengolahan logam Alcoa mendapat bagian terbesar dari bauksit Indonesia. Perusahaan raksasa Amerika, Jepang, dan Prancis mendapat hutan-hutan tropis di Sumatera, Papua Barat, dan Kalimantan. Tidak lupa dibentuk UU tentang penanaman modal asing yang segera disodorkan kepada Soeharto untuk membuat perampokan ini bebas pajak selama lima tahun. Kemudian disahkanlah apa yang disebut UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA). Inilah kali pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia, maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah merugikan Indonesia.Pada saat segala dokumen yang dihasilkan dari konfrensi ini ditandatangani, Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah menjadi seperti negara kalah perang yang tidak punya harga diri lagi. Indonesia sudah diobral murah, 1000 dapat 3 oleh para pemimpinnya bangsanya sendiri.
Indonesia dibentuk sedemikian rupa sehingga disatu sisi masih menjadi suatu negara berdaulat namun disisi lain dibuat sebagai obyek penderita bertaraf dunia. Orde Baru sebagai makelar bangsa membangun bangsa dengan menumpuk hutang bangsa. Setelah negara kaya ini menjadi negara kaya hutang dan terjadi berbagai kesulitan di dalam negeri, perampok-perampok dunia yang masuk dengan perantaraan pemerintah Orde Baru mendiktekan kehendak mereka menjadi kebijakan pemerintah jangka panjang yang sangat merugikan rakyat Indonesia. Para lintah darat tingkat dunia bersatu padu menuju cita dengan membentuk Inter Govermental Group on Indonesia, kemudian menjadi Consultative Group on Indonesia, yang dilanjutkan dengan Paris Club dan London Club. Setelah negara Indonesia menjadi negara kaya hutang, mereka tinggal menikmati bunga yang dibayar oleh keringat rakyat kecil di Indonesia. Begitu pula dengan MSAA dan kelanjutannya. Semua itu merupakan skenario yang disusun oleh mereka.
Kesalahan terbesar Pak Harto adalah percaya sepenuhnya kepada tim ekonomi yang sebagian besar mendapat beasiswa di Universitas Brekele di Amerika. Kesalahan kedua adalah memang dasarnya dari masih menjabat Pangdam Diponegoro, almarhum mantan presiden kita ini sudah hobi mengumpulkan uang untuk diri dan keluarganya. Mafia Berkeley ini adalah kelompok yang beranggotakan orang lulusan universitas Indonesia, yang berperan besar dalam berdirinya Orde Baru dan kejatuhan Bung Karno. Hubungan dengan Amerika terpelihara dari generasi ke generasi dan terorganisir sampai sekarang. Satu-satunya presiden setelah Bung Karno sampai hari ini, yang dalam kabinetnya tidak terdapat mafia Berkeley adalah pada saat Indonesia dipimpin oleh (alm) Bapak Abdurrahman Wahid. Para mafia berkeley ini menjadi agen asing yang ikut menentukan kebijakan negara; tentu untuk kepentingan asing.
Sampai hari ini, negara kita masih terus dihisap kekayaanya oleh para perampok tingkat dunia. Kebijakan pemerintah sangat dipengaruhi oleh kepentingan asing. Semua yang kita lihat di media adalah omong kosong belaka. Indonesia adalah negeri seribu sandiwara sejuta sinetron. Kita hidup dalam kebohongan tingkat dunia. Kita menjadi negara yang tidak mementingkan rakyat kita sendiri tapi dikendalikan oleh asing. Segala produk dan kehidupan kita dipenuhi oleh produk-produk asing. Dari mulai bangun tidur, kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi, habis mandi kutolong ibu membersihkan rumah, semuanya tidak lepas dari produk luar atau produk dalam negeri yang diproduksi perusahaan asing. Produk dan jasa asing inilah yang membentuk PDB kita. PDB Indonesia tidak bisa dijadikan tolok ukur kemakmuran atau kemajuan ekonomi. Bagaimana kita mau mengentaskan kemiskinan? Bagaimana kita mau mensejahterakan rakyat kita?
Hal diatas sudah diketahui banyak orang. Indonesia menjadi negara demokrasi yang melaksanakan kebijakan asing di dalam negeri. Sistem demokrasi yang seharusnya mewujudkan keinginan rakyat banyak menjadi sistem yang memukul kehidupan kita sendiri. Demokrasi bertumpu pada suara terbanyak atau mayoritas. Selama 30 tahun anggaran pendidikan ditekan dan rakyat tidak banyak memiliki akses informasi. Mayoritas penduduk Indonesia adalah penduduk yang jauh dibawah garis kekayaan. Pembangunan hanya mengisi pundi-pundi segelintir orang. Penduduk yang tidak terididik dan jauh dibawah garis kekayaan ini tetap menjadi mayoritas yang menyusun penduduk Indonesia. Penduduk seperti ini, diberi mie instan satu dus, disuruh apa saja mereka mau. Dengan sendirinya bukan kemauan dan hati nurani yang menentukan arah negara ini, tapi uang. Uang untuk pilkada, pilpres dan sebagainya. Uang untuk beriklan di media, uang untuk membayar bingkisan silahturahmi. Negara ini tidak menerapkan sistem demokrasi tetapi Duitkrasi. Kalau duitkrasi sudah diterapkan maka yang menjadi “pimpinan” boleh siapa saja. Tapi yang menjadi “PEMIMPIN” adalah orang-orang yang punya uang. Negarawan dan orang-orang yang bersih hatinya disingkirkan, usahawan dan orang-orang yang mencari nafkah menduduki jabatan penting. Meskipun orang nomor satu di negeri ini masih bisa dipercaya, namun dengan sistem dunia dan sistem politik dalam negeri seperti ini dan dikelilingi oleh generasi penerus rezim lama, apa yang bisa diperbuat?
Kontrak perjanjian ini yang menjadi beban bagi rakyat Indonesia sekarang dan tidak tahu sampai kapan. Segala yang terjadi di Indonesia seja saat itu semua dikendalikan oleh kekuatan dunia yang tidak berpihak pada rakyat banyak. Selama hampir 50 tahun setelah kontrak ditandatangani, tidak ada satu pemimpin pun di negeri ini yang mampu melakukan perubahan. Tidak juga pemerintahan yang sekarang. Memang terlalu berat bagi kita sekarang ini yang terbagi-bagi kepentingan politik dalam partai-partai untuk memikirkan hal tersebut diatas. Kita sudah dibuai oleh kebanggaan diri sebagai negara demokrasi yang sungguh hebat. Para wakil rakyat bicara lantang di sorot kamera. Media memiliki pengaruh besar dalam membentuk pola pikir masyarakat seperti di negara demokrasi lain, teroris berkeliaran seakan-akan kita ini negara kaya berteknologi tinggi karena sekutu Amerika Serikat, semua tanda-tanda negatif yang menunjukkan bahwa kita negara demokrasi sudah kita miliki. Yang belum dimiki oleh negeri ini adalah sisi positif secara makro yang nyata-nyata bisa dinikmati rakyat banyak.
Untuk bisa membuat rakyat Indonesia ini sejahtera, Bangsa Indonesia harus dilepaskan dulu dari cengkeraman perjanjian iblis tahun 1967 tersebut. Kita harus bisa menentukan langkah kebijakan kita sendiri. Kita harus punya jati diri dan kekuatan untuk tidak diombang-ambingkan para pelaku pasar kapitalis. Paling tidak perjanjian itu harus dirubah. Perjanjian ini adalah faktor penghambat utama akumulasi modal dan pembentuk sistem yang secara sistematis membunuh kekuatan ekonomi bangsa ini. Bagaimana mau memeberantas korupsi kalau petingginya masih memelihara konsep “makelarisme”? Kalau mau jadi pemimpin tidak boleh punya jiwa makelar. Korupsi memang sengaja ditumbuh suburkan di bumi Indonesia ini untuk melancarkan dan mempermudah penjajahan atas kekayaan alam Indonesia. Korupsi dijadikan prosedur tetap dan dianggap biasa untuk membentuk mental bobrok rakyat kita. Dengan mental bobrok, tidak sulit mencari pengkhianat-pengkhianat bangsa yang senantiasa mau dan bersedia menjadi pemimpin untuk menjadi broker kekayaan alam negeri ini. Korupsi tidak bisa diberantas kalau negeri ini masih berada dalam cengkraman asing dan masih terbebani dengan perjanjian Genewa 1967. Kita sudah masuk lingkaran iblis tanpa bisa berbuat apa-apa. Semoga Allah SWT masih tetap berkehendak supaya Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap berdiri.
Apakah keadaan ini harus menjadi situasi yang harus diterima oleh setiap orang Indonesia? Apa dosa dan kesalahan orang Indonesia ini? Kenapa bisa dipimpin oleh seorang koruptor besar selama 30 tahun? Harus ada seorang pemimpin seperti Bung Karno tetapi yang mengerti ekonomi. Kesalahan Bung Karno adalah tidak mengindahkan peringatan Bung Hatta terutama dibidang ekonomi. Harus ada tokoh yang mempu melepaskan bangsa ini dari ikatan masa lalu, kemudian membawa bangsa ini melangkah ke depan tanpa beban.
Tulisan berikutnya: Pembangunan dan Kemakmuran (II) – Energi dan Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar