I. PENDAHULUAN
LIVER merupakan organ bagian dalam manusia yang paling besar ukurannya. Liver, yang merupakan bagian dari sistem pencernaan, mengerjakan lebih dari 500 fungsi yang berbeda dan semuanya penting untuk kehidupan manusia. Salah satu fungsi penting liver termasuk membantu tubuh untuk mencerna lemak, menyimpan cadangan makanan, menyaring racun dan kotoran dari darah, mensintesiskan berbagai macam protein, dan mengatur jumlah zat-zat kimia dalam aliran darah. Liver juga berperan dalam pengangkutan bilirubin, metabolisme dan pengangkutan beberapa macam obat-obatan; dan mengendalikan pengangkutan dan penyimpanan karbohidrat.
Keunikan liver dibandingkan dengan organ vital tubuh lainnya adalah liver dapat memperbarui, atau menumbuhkan kembali, sel-sel yang sudah rusak karena berbagai luka atau penyakit jangka pendek. Tetapi jika liver mengalami kerusakan secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, hal itu dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dan mengganggu fungsi liver secara permanen.
Liver terletak dibawah ruang tulang rusuk bagian bawah dan menempati sebagian besar kuadran atas kanan dari abdomen dan terbentang sampai pada kudran kiri bagian atas. Berat liver bervariasi antara 1,2 sampai 1,6 kg dan sedikit lebih besar pada pria dibandingkan wanita. Pengukuran horisontal liver terbesar berkisa antara 20 sampai 22 cm. Lebar liver secara vertikal membentang antara 15 sampai 18 cm, dan ketebalan liver berkisar dari 10 sampai 13 cm. Liver terbagi menjadi dua lobus yang tidak sama besar. Lobus besar sebelah kanan dan lobus sebelah kiri yang lebih kecil. Lobus sebelah kiri terpisah dengan permukaan sebelah muka liver karena adanya ligamen tebal berbentuk sabit yang menghubungkan liver dengan bagian dalam permukaan diafragma. Pada permukaan bagian dalam liver, lobus kanan dan lobus kiri terpisah oleh suatu alur ligamen yang berpangkal pada pusar. Dua lobus kecil, caudate dan quadrate, menempati posisi permukaan bagian dalam pada lobus kanan liver. Seluruh liver, kecuali bagian kecil yang berbatasan pada lembaran kanan diafragma, diselubungi oleh suatu jaringan pembungkus yang bersambungan dengan parietal peritoneum (suatu membran yang melapisi dinding rongga abdomen untuk melindungi organ pada saat bergesekan dengan dinding abdomen) yang membatasi dinding abdominopelvic dan diafragma.
Setiap hari, rata-rata liver menghasilkan 800 sampai 1.000 ml cairan empedu, yang mengandung zat garam empedu yang dibutuhkan untuk mencerna lemak dalam makanan. Cairan empedu juga merupakan medium untuk membuang limbah metabolisme tertentu, obat-obatan, dan zat racun. Dari liver, suatu sistem pembuluh mengangkut cairan empedu menuju saluran empedu. Saluran empedu ini bermuara di usus 12 jari di usus halus.
II. STRUKTUR LIVER
Liver manusia berwarna merah tua kecoklatan dengan texture halus yang menyerupai spon atau busa. Liver berada pada abdomen bagian atas dibagian kanan tubuh persis dibawah diagpraghma–barisan otot halus yang memisahkan paru-paru dari organ abdominal. Tulang rusuk bagian bawah menutupi liver, melindunginya dari benturan yang mungkin dapat melukai liver. Pada orang dewasa, berat liver sekitar 1,5 kg dan tebal 15 cm.
Meski memiliki fungsi yang cukup kompleks, liver memiliki struktur dan bentuk yang sederhana. Liver terdiri dari dua lobus utama, kiri dan kanan, yang sedikit saling menindih. Lobus kanan memiliki dua lobus yang lebih kecil yang menempel padanya yang dinamakan lobus quadrate dan caudate.
Jaringan liver terdiri dari banyak sel yang dilalui oleh pembuluh yang menuju atau ke empedu dan pembuluh darah. Sel hati merupakan 60% unsur pembangun jaringan hati dan melakukan fungsi metabolisme lebih banyak dari semua kelompok sel yang ada di dalam tubuh. Kelompok lain dari sel dalam jaringan hati disebut sel Kupffer, membentuk saluran terkecil dari sistem vascular liver dan memainkan peran penting dalam pembentukan darah, produksi antibodi, dan pencernaan dan pembuangan partikel asing dan sel-sel mati.
Setiap lobus terdiri dari banyak lobulus yang merupakan unsur yang menyusun liver. Lobulus adalah struktur bersegi enam, yang memiliki panjang 1 mm. sebuah vena kecil masuk melalui tengah setiap lobulus dan akhirnya masuk melalui vena hepatic, yang membawa darah keluar dari liver. Jutaan sel liver berbentuk kubus, yang dinamakan hepatocytes, berada di sekitar pusat vena lobulus dalam pola radiasi. Pada permukaan luar pada setiap lobulus terdapat vena, pembuluh darah, dan arteri yang membawa cairan ke dan dari lobulus. Pada saat liver melakukan tugasnya, nutrisi dikumpulkan, sisa-sisa makanan dibuang, dan zat kimia dilepaskan ke dalam tubuh melalui pembuluh ini.
Berbeda dengan organ pada umumnya, yang memiliki satu sumber aliran darah, liver menerima aliran darah dari dua saluran.
- Arteri hepatic yang menerima darah kaya oksigen dari jantung, menyuplai sekitar 25% dari seluruh darah dalam liver. Arteri hepatic ini merupakan cabang utama dari celiac axis (arteri utama yang melalui abdomen) setelah muncul dari abdominal aorta
- Liver juga menerima darah berkadar oksigen rendah dari pembuluh vena portal. Pembuluh ini, yang menyuplai 75% dari suplai darah dalam liver, membawa darah ke liver yang telah melalui alur sistem pencernaan, dimana ia mengumpulkan nutrisi ketika makanan dicerna. Nutrisi ini dibawa ke liver untuk pengolahan lebih lanjut atau penyimpanan.
III. FUNGSI LIVER
Salah satu fungsi utama liver adalah untuk menyimpan energy dalam bentuk glycogen, yang dibentuk dari suatu jenis zat gula yang disebut glukosa. Liver memproses glucosa dari darah ketika kadar gula dalam darah tinggi. Dengan proses yang disebut glycogenesis, liver mengkombinasi molekul-molekul glukosa dalam rantai yang panjang untuk membentuk glycogen, zat karbohidrat yang merupakan suatu bentuk energi yang disimpan. Ketika kadar glucosa dalam darah lebih rendah dari kebutuhan tubuh, liver membalik proses reaksi dan merubah glycogen menjadi glukosa. Satu fungsi ini saja, apabila tidak berjalan dengan baik maka akan sangat berpengaruh pada kehidupan.
Sebagian dari kelebihan lemak yang dikonsumsi, diangkut dari sel usus halus oleh darah ke liver untuk disimpan dalam bentuk jaringan adipose. Lemak yang disimpan dalam liver ini juga dapat diurai kembali melalui suatu proses rumit yang terjadi dalam liver. LIver mengurai asam lemak dan menghasilkan ketone yang dilepas ke darah sebagai salah satu bahan pembentuk tenaga dalam sel. Liver juga mengolah dan mengurai protein dalam semua bentuk molekulnya. Dari mulai asam amino sederhana, nitrogen sampai pada protein yang dikonsumsi dalam tubuh semua diolah dan diatur kadarnya oleh liver. Kelebihan asam amino dan nitrogen dibuang, dan sisanya digunakan oleh tubuh.
Fungsi penting lain liver adalah untuk memproduksi cairan empedu, cairan coklat kekuningan yang berisi garam yang dibutuhkan dalam proses pencernaan lipid atau lemak. Cairan garam ini dihasilkan dalam lobulus. Cairan empedu mengalir meninggalkan liver melalui jaringan pembuluh darah dan disimpan di empedu, yang mengumpulkan cairan tersebut dan mengalirkannya ke usus kecil.
Sel-sel darah merah juga dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin kekuningan. Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun. Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.
Vitamin-vitamin juga disimpan dalam liver. Mengambil dari aliran darah kaya nutrien dalam pembuluh portal hepatic, liver mengumpulkan dan menyimpan persediaan vitamin A, D, E, dan K. Vitamin B juga disimpan disini, termasuk dua sampai empat tahun persediaan vitamin B12.
Liver juga berfungsi sebagai pabrik kimia tubuh. Beberapa protein penting yang ditemukan di dalam darah dihasilkan oleh liver. Salah satu dari protein ini, albumin, membantu ketersediaan kalsium dan unsur-unsur penting lain dalam aliran darah. Albumin juga membantu pergerakan air dari aliran darah ke jaringan tubuh. Liver juga memproduksi globin, satu dari dua komponen yang membentuk hemoglobin–zat pembawa oksigen dalam sel darah merah. Suatu zat yang disebut globulins, sekelompok protein yang didalamnya termasuk anti bodi, dihasilkan di liver, sebagai sistem pelengkap, bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berkombinasi dengan anti bodi melawan microorganisme yang menyerang tubuh.
Banyak zat kimia lain yang dihasilkan oleh liver. Didalamnya termasuk fibrinogen dan prothrombin, yang membantu luka untuk sembuh dengan membantu darah membentuk zat pembeku, dan kolesterol, komponen kunci dari membran sel yang mengangkut lemak dalam aliran darah kedalam jaringan tubuh. Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun.
Sebagai tambahan dari pabrik zat kimia tubuh, liver membantu membersihkan zat-zat racun, seperti obat dan alcohol, dari aliran darah. Liver melakukannya dengan cara menyerap zat-zat berbahaya tersebut, mengubahnya secara kimia, dan menetralkannya dengan cairan empedu.
Fungsi liver dapat disimpulkan seperti dibawah ini:
• Menghasilkan tenaga dengan cepat ketika diperlukan
• Memproduksi protein tubuh
• Mencegah terjadinya kekurangan bahan bakar tubuh dengan menyimpan vitamin tertentu
• Mengatur pengangkutan penyimpanan lemak
• Mengatur pembekuan darah
• Membantu proses pencernaan dengan memproduksi cairan empedu
• Mengendalikan produksi dan ekskresi kolesterol
• Menetralkan dan membuang zat beracun
• Memonitor dan memelihara kadar berbagai zat kimia dan obat dalam tubuh
• Membersihkan darah dan membuang sisa metabolisme dengan cairan empedu
• Memelihara keseimbangan hormon
• Berperan sebagai organ utama dari pembentukan darah selama masih dalam kandungan
• Membantu tubuh melawan infeksi dengan memproduksi faktor imun dan membuang bakteri dari dalam darah
• Mengganti / meregenerasi jaringannya sendiri yang rusak
• Menyimpan zat besi
IV. PENYEBAB KERUSAKAN LIVER
1. PENYAKIT YANG MENYERANG LIVER
Walaupun liver terlibat secara langsung dengan banyak zat-zat yang berbahaya, liver merupakan organ yang menakjubkan dengan kemampuannya memperbarui, atau memperbaiki atau mengganti, jaringannya yang rusak. Konstruksi liver, dimana banyak lobulus melakukan tugas yang sama, sehingga apabila satu bagian liver rusak, bagian yang lain akan mengerjakan fungsi dari bagian yang rusak atau luka tersebut, sampai bagian tersebut diperbaiki. Tetapi liver juga merupakan bagian yang dapat dijangkiti banyak penyakit yang dapat menghancurkan kemampuan liver untuk meregenerasi dirinya, dan mengancam kesehatan seseorang.
Penyakit liver sangat beragam, dari mulai infeksi ringan sampai kegagalan fungsi liver yang mengancam jiwa. Dari banyak penyakit ini, gejala utama yang menandakan adanya masalah adalah keadaan yang disebut jaundice atau disebut juga penyakit kuning, ditandai dengan berubahnya warna kulit dan mata menjadi kekuningan. Hal itu terjadi ketika liver kehilangan kemampuannya untuk memproses bilirubin, pigment kuning kecoklatan yang berada di cairan empedu. Penyakit kuning dapat pula terjadi bila saluran empedu di liver tersumbat sehingga cairan empedu masuk ke aliran darah. Namun penyakit kuning ini banyak disebabkan karena kurang berfungsinya liver sementara karena bekerja terlalu berat. Penyakit ini disebabkan karena kelelahan atau bisa juga stress berat.
Liver dapat rusak apabila luka atau penyakit menyerang bagian tubuh lainnya. Sebagai contoh, kanker dapat menyebar dari lambung atau usus ke liver, dan diabetes, jika tidak diobati, dapat mengakibatkan kerusakan liver. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh parasit, termasuk amebiasis dan schistosomiasis, dapat merusak liver. Penggunaan obat-obatan, termasuk pemakaian jangka panjang obat-obatan legal juga obat-obatan terlarang, dapat mengakibatkan kerusakan liver. Racun dapat dengan mudah merusak sel liver dan bahkan mengakibatkan kegagalan liver, terutama racun yang ditemukan pada jamur-jamur tertentu.
Gejala tubuh yang ditimbulkan karena gangguan fungsi liver:
-
Perubahan warna urine menjadi kecoklatan atau kuning tua
-
Perubahan warna putih mata dan kulit menjadi kuning yang disebut juga jaundice
-
Mual, muntah, atau kehilangan selera makan
-
Sulit menelan
-
Gangguan tidur, kebingungan atau bahkan koma karena kegagalan liver mengelola glukosa dalam tubuh dan banyaknya zat racun dalam darah yang membuat susunan syaraf pusat menjadi lumpuh
-
Kelelahan dan kehilangan stamina
A. Hepatitis
Satu penyakit yang banyak diderita adalah hepatitis, suatu peradangan liver. Hepatitis dapat disebabkan karena interaksi dengan zat kimia tertentu, karena infeksi bakteri, atau konsumsi alkohol dan obet-obatan yang terus menerus. Hepatitis dapat juga disebabkan karena autoimmune desease/disorder; dimana tubuh mengirim sel pembunuh penyakit untuk menyerang jaringan sehatnya sendiri, dalam hal ini liver. Gejala dari hepatitis sangat beragam, tergantung dari penyebab dan kesehatan individu secara keseluruhan. Rasa lemas dan kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, demam, dan nyeri di bagian perut. Gejala lain dari penyakit ini adalah kuning (jaundice), dimana kulit dan putih mata menjadi berwarna kekuningan karena liver tidak mampu untuk memproses cairang pigmen warna kuning dari empedu di dalam darah. Tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit Hepatitis A. Penyakit ini cenderung menentukan dirinya sendiri. kebanyakan orang akan sembuh dengan sendirinya tanpa adanya efek lanjut, walaupun pada kasus tertentu membutuhkan dilakukannya transplantasi ginjal.
Pada hepatitis akut, apabila dibiarkan tanpa pengobatan, gejala yang timbul dapat menjadi parah dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Sekitar 5% kasus berkembang menjadi suatu bentuk penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan, yang disebut hepatitis kronis yang dapat berlangsung selama beberapa tahun. Hepatitis kronis menyebabkan kerusakan liver secara perlahan dan semakin parah. Keadaan ini dapat menyebabkan sirosis.
Hepatitis paling sering disebabkan karena satu atau beberapa virus. Virus Hepatitis A (HAV) dapat menyebabkan gejala seperti flu tetapi banyak orang yang terkena virus ini tidak mengalami gejala apapun. Karena HAV hidup di feces di dalam jalur usus, hepatitis A banyak ditemukan di area dimana air minumnya tercemar limbah rumah tangga. HAV menular ketika seorang yang terinfeksi virus ini tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, kemudian berinteraksi dengan makanan. Atau ketika seorang mengganti popok bayi yang terinfeksi virus ini. Pendidikan kesehatan dan kebersihan serta penerapan kesehatan lingkungan serta sanitasi yang baik dan vaksinasi hepatitis A merupakan pencegahan yang efektif.
Hepatitis B merupakan penyakit yang lebih serius. Tidak seperti HAV, virus hepatitis B (HBV) dapat tetap aktif didalam tubuh selama bertahun-tahun setelah seseorang terinfeksi, kadang mengakibatkan kerusakan permanen di liver. HBV ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya–air mata, air liur, dan sperma–dan menular melalui hubungan seksual yang tak terlindungi dan pemakaian secara bersama-sama jarum suntik dan benda tajam lain yang sudah terinfeksi yang masuk ke kulit. HBV juga dapat menular dari ibu yang terinfeksi HBV kepada bayinya pada saat kelahiran. Apabila bayi ini terinfeksi, virus akan tinggal dalam tubuhnya selama bertahun-tahun dan secara pelahan-lahan menyerang sel liver dan akhirnya akan menyebabkan sirosis. Untuk hepatitis B transplantasi mungkin sedikit menolong. Tetapi virus tetap berada di dalam tubuh setelah transplantasi dan mungkin menyerang liver yang baru.
Virus Hepatitis C (HVC), ditemukan pertengahan tahun 80-an, adalah infeksi yang berkembang secara perlahan yang menular terutama melalui penggunaan obat-obatan dengan cara infus. HCV dapat tertular pula melalui pemakaian secara bersama sikat gigi, alat cukur, dan jarum suntik yang sudah terinfeksi, hubungan seks, dan dari ibu ke bayi pada saat proses kelahiran.
Virus hepatitis D, ditemukan dalam darah; menular melalui jarum suntik atau hubungan seks. Tetapi HDV adalah parasit dari HBV. HDV menggunakan virus hepatitis B untuk berkembang biak dan bertahan dalam tubuh. Hanya mereka yang tertular HBV yang dapat terinfeksi HDV.
Imunisasi Hepatitis sudah banyak dilakukan baik di negara maju maupun di negara-negara berkembang. Walaupun belum dapat dipastikan dengan tepat tingkat kemampuan imunisasi ini dalam mencegah penyakit hepatitis, namun hal ini secara teori dapat dikatakan cukup memadai. Dengan memasukan virus hepatitis yang sudah mati atau dilemahkan, antibodi akan membentuk suatu formasi yang bertujuan untuk menghancurkan virus ini. Formasi ini akan terus diingat oleh sistem antibodi tubuh.
Di negara maju, penyakit liver yang disebabkan oleh alcohol jauh melebihi jumlah hepatitis dan semua kelainan liver lain. Konsumsi alkohol yang berlebihan menyebabkan simpanan lemak di liver bertambah, yang kemudian memungkinkan terjadinya hepatitis kronis, yang menyebabkan luka atau hancurnya sel-sel liver. Setelah bertahun-tahun, luka di liver dapat menyebabkan sirosis, suatu penyakit yang ditandai dengan sangat berkurangnya aliran darah yang mengalir ke organ penting ini. Apabila ini terjadi, racun tidak dibuang secara sempurna dari darah, tekanan darah meningkat di pembuluh darah portal, dan zat-zat yang dihasilkan oleh liver seperti protein-protein darah, tidak cukup dapat diatur dengan baik. Sirosis tidak dapat disembuhkan, tetapi fungsi liver dapat secara secara signifikan menjadi lebih baik pada orang-orang yang berhenti mengkonsumsi alkohol selama tahap awal dari kondisi ini. Dengan tidak adanya alkohol, pengobatan untuk sirosis dapat dilakukan dengan terapi obat atau pembedahan untuk melancarkan kembali aliran darah. Transplantasi organ; dalam hal ini liver dapat menjadi pilihan terakhir bagi pasien yang telah menderita penyakit liver yang parah.
B. Sirosis
Kerusakan liver yang tidak dapat disembuhkan; ditandai dengan luka, atau fibrosis, dan tumbuh menyebarnya gumpalan-gumpalan di liver. Apabila dibiarkan, liver menjadi tidak dapat menjalankan fungsinya, mengakibatkan komplikasi yang mungkin dapat mempengaruhi sistem-sistem lain dalam tubuh.
Sirosis dapat disebabkan karena penyakit liver kronis lain. Apabila hepatocytes, sel liver yang utama, rusak atau mati, mereka akan diganti dengan jaringan yang rusak. Jaringan liver juga dapat tumbuh kembali dengan pola yang tidak normal, membentuk gumpalan yang disebut nodulus. Sirosis juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol. Alkohol merupakan racun yang langsung berinteraksi dengan liver. Beberapa penyakit metabolisme yang menurun dapat menyebabkan sirosis, seperti hemochromatosis (penumpukan zat besi yang tidak normal), Wilson’s disease (ketidakmampuan metabolisme tubuh untuk memproses tembaga), dan beberapa bentuk kekurangan alpha-1 antitrypsin.
Pada tahap awal, sirosis tidak memiliki gejala. Beberapa pasien, mengalami rasa lemah, terutama ketika berolah raga. Ada pula yang mengalami gatal-gatal karena menumpuknya cairan empedu, yaitu suatu cairan yang berwarna kuning kecoklatan yang membantu mencerna lemak didalam darah dan kulit. Cairan empedu ini seharusnya diproses oleh liver untuk kemudian dibuang melalui air seni dan sekresi.
Pada tahap selanjutnya, susunan gumpalan yang terjadi merubah struktur dan bentuk liver. Perubahan ini memperlambat aliran darah yang melalui liver, menyebabkan naiknya tekanan darah di pembuluh portal, pembuluh darah utama yang mengalirkan darah ke liver. Naiknya tekanan darah ini atau portal hypertension, dapat menyebabkan susunan pembuluh nadi yang membesar dan terplintir pada lambung dan esophagus. Apabila pembuluh ini putus, akan terjadi pendarahan internal yang berakibat kematian. Portal hypertension dapat menyebabkan limpa membengkan dan mengakibatkan terperangkapnya trombosit. Hal ini akan menyebabkan tubuh kehilangan kemampuan untuk menyembuhkan luka.
Untuk orang yang menderita penyakit liver yang parah atau terancam kegagalan fungsi liver, transplantasi organ mungkin merupakan suatu pilihan. Tidak seperti transplantasi organ lain, seperti ginjal, transplantasi liver merupakan suatu operasi pembedahan yang memerlukan prosedur yang cukup sulit, dan tidak memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam jangka panjang. Namun, cara baru dan obat-obatan telah meningkatkan keberhasilan transplantasi liver. Tingkat keberhasilan transplantasi liver mencapai 60-80%, dengan lebih dari setengah dari orang yang berhasil ini dapat hidup selama lebih dari lima tahun. Kebanyakan dari orang ini memiliki pengetahuan tentang pentingnya hidup yang sehat dan normal.
2. POLA HIDUP YANG TIDAK TERATUR
Liver merupakan organ yang memiliki keteraturan dan jadwal tertentu dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
- Malam hari pk 9 - 11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana hati dan pikiran yang tenang.
- Malam hari pk 11 - dini Hari pk 1: saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
- Dini hari pk 1 - 3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.
- Dini hari pk 3 - 5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.
- Pagi pk 5 - 7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.
- Pagi pk 7 - 9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.
Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Dapat disimpulkan bahwa hal-hal dibawah ini dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan liver:
-
Perubahan warna urine menjadi kecoklatan atau kuning tua
-
Atur jam tidur sesuai jadwal alami tubuh anda. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama kerusakan liver.
-
Menahan buang air kecil di pagi hari.
-
Pola makan yang terlalu berlebihan.
-
Tidak makan pagi.
-
Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
-
Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan, soda dari minuman bersoda, terlalu sering mengkonsumsi mie instant.
-
Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
-
Mengkonsumsi masakan mentah atau sangat matang juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
Semoga Tim Dokter RS Dr Karyadi Semarang berhasil melakukan hal yang terbaik untuk menyelamatkan anak-anak yang mengalami gangguan atau kelainan liver.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar