Selasa, 07 Juli 2015

LAPORAN ARUS KAS (STATEMENT OF CASHFLOW)

Tujuan utama dari Laporan Arus Kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang dimiliki perusahaan dalam suatu periode tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, Laporan Arus Kas melaporkan hal-hal seperti:

  1. Perubahan kas akibat operasional perusahaan selama periode tertentu.
  2. Transaksi investasi
  3. Transaksi keuangan
  4. Pertambahan dan Pengurangan bersih jumlah kas dalam satu periode

Investor biasanya fokus pada Laba Bersih yang diukur dengan basis akrual. Namun, informasi dari arus kas penting untuk mengetahui liquiditas, kelenturan keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sering terjadi analisa pada Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi tidak menunjukkan kondisi sesungguhnya dari kinerja perusahaan. Terutama pada faktor liquiditas dan daya tahan perusahaan dalam menghadapi naik turunnya perekonomian makro. Kemampuan perusahaan menghasilkan kas dan setara kas dalam kegiatan operasionalnya menandakan bahwa perusahaan itu memiliki cukup sumber daya dan kemampuan untuk mempertahankan eksistensinya.

Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah. 

Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode dibedakan dalam 3 aktifitas berbeda yaitu:

I. Aktifitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenue-producing acitivities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atrau rugi bersih.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi:

  • penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa;
  • penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain;
  • pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan
  • penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya;
  • pembayaran kas atau penerimaan kembali(restitusi) pajak penghasilan kecual jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;
  • penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan (dealing)

Beberapa transaksi seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Akan tetapi, pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk disewakan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual adalah arus kas dari aktivitas operasi. Kas yang diterima dari sewa dan penjualan atas aset setelah periode sewa dan penjualan aset setelah periode sewa, diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi.

 

II. Aktifitas Investasi

Aktifitas Investasi; adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Termasuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan pembelian atau melepas investasi dan properti, pabrik, dan peralatan.

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:

  • pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri.
  • penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain;
  • pembayaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau diperjanjikan)
  • uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan)
  • penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);
  • pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebgai aktivitas pendanaan; dan
  • pembayaran kas dari futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk lindung nilai (hedge) suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang dilindung nilainya.

II. Aktifitas Finansial

Aktifitas Finansial (pendanaan); adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan penting dilakukan karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:

  • penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;
  • pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas;
  • penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lainnya.
  • pelunasan pinjaman
  • pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease).

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

Terdapat 2 metode penyusunan Laporan Arus Kas:

  1. Metode Langsung

    Metode langsung (direct method) adalah pemeriksaan kembali setiap pos (atau akun) laporan laba rugi dengan tujuan melaporkan seberapa banyak kas yang diterima atau dikeluarkan sehubungan dengan pos tersebut. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasikan arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.

    KEUNGGULAN utama dari metode langsung adalah konsisten dalam memperlihatkan laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas dengan tujuan suatu laporan arus kas. Disamping itu metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam pengambilan keputusan. Adapun kelemahan dari metode ini adalah data yang dibutuhkan seringkali agak sulit didapat.

    New Picture (8)

  2. Metode Tidak Langsung
    Metode tidak langsung adalah laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi, dan menyesuaikan nilai akrual ini untuk setiap hal yang tidak mempengaruhi arus kas. Penyesuaian adalah dalam tiga hal:
    1. Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan arus kas keluar.
    2. Keuntungan dan kerugian karena aktivitas investasi atau investasi pendanaan.
    3. Penyesuaian untuk perubahan-perubahan dalam asset dan kewajiban lancar yang mengidentifikasi sumber pendapatan dan beban non kas.

    Keunggulan utama dari metode tak langsung adalah bahwa metode ini lebih memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari kegiatan operasi. Metode ini juga memberikan jaminan yang berguna antara laba bersih dan perhitungan laba rugi serta neraca, selain itu data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah diperoleh.

    New Picture (7)

dibawah ini disajikan data suatu perusahaan yang akan digunakan untuk membahas tahap demi tahap penyusunan Laporan Arus Kas

PT ABC memiliki data-data seperti dibawah ini:

DATA A

  1. semua saham entitas anak diperoleh dengan harga Rp 590. Nilai wajar aset yang diperoleh dan laibilitas diasumsikan sebagai berikut:

    Persediaan_____________________________________    Rp 100
    Piutang usaha _________________________________    Rp 100
    Kas____________________________________________    Rp   40
    Aset tetap______________________________________   Rp 650
    Utang usaha ___________________________________   Rp 100
    Utang jangka panjang __________________________   Rp 200
  2. Rp 250 diperoleh dari penerbitan modal saham dan Rp 250 diperoleh dari pinjaman jangka panjang.
  3. Beban bunga Rp 400, dan telah dibayar sebesar Rp 170 selama periode tersebut, Rp 100 yang merupakan beban bunga periode sebelumnya juga dibayar selama periode tersebut.
  4. Dividen yang dibayarkan Rp 1.200.
  5. utang pajak pada awal dan akhir periode masing-masing sebesar Rp 400 dan 1000. Selama periode disisihkan Rp 200 untuk tambahan pajak. Pajak yang terutang dari dividen yang diterima berjumlah Rp 100.
  6. selama periode, entitas memperoleh aset tetap dengan harga Rp 1.250, Rp 900 diperoleh dengan sewa. Pembayaran kas sebesar Rp 350 untuk pembelian aset tetap.
  7. Pabrik dengan nilai buku Rp 80 dan akumulasi penyusutan Rp 60 dijual harga Rp 20.
  8. piutang usaha pada akhir 20x0 termasuk bunga piutang sebesar Rp 100

 

DATA B

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasi untuk periode yang berakhir 20X2

    New Picture

DATA C

Laporan posisi keuangan konsolidasi pada akhir tahun 20X2

New Picture (2)

 

METODE LANGSUNG

METODE TIDAK LANGSUNG

New Picture (11)

New Picture (10) 

SOAL 2

Laporan Posisi Keuangan Komparatif PT ABC pada awal dan akhir 2010 tampak seperti dibawah ini:

New Picture (12)

Laba bersih dilaporkan sebesar 34.000 dan dividen sebesar 13.000 dibayar di tahun 2010. Perusahaan melakukan pembelian peralatan baru dan tidak ada peralatan yang dijual.

Susun laporan arus kas untuk tahun 2010

JAWAB:

New Picture (13)

SOAL 3

http://shantycr7.blogspot.com/2013/06/materi-makalah-laporan-arus-kas.html

Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi PT ABC:

New Picture (15)

New Picture (16)

Informasi berikut juga tersedia tahun 2012:

  1. Aktiva tetap dijual sebesar nilai bukunya, yaitu Rp 200 juta. Aktiva tetap yang dijual ini memiliki harga perolehan Rp 33.000 juta
  2. Total deviden tunai yang dibayarkan sepanjang tahun 2010 adalah Rp 7.500 juta.
  3. Seluruh utang usaha terkait langsung dengan pembelian barang dagang.
  4. Seluruh pembelian aktiva tetap dilakukan secara tunai.
  5. Sepanjang tahun 2012, perusahaan menerbitkan saham biasa dan obligasi secara tunai.
  6. Sepanjang tahun 2010, tidaka ada pembagian deviden saham kepada investor.

Susunlah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2012 dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung!

 

METODE TIDAK LANGSUNG

New Picture (17)

METODE TIDAK LANGSUNG

New Picture (18)

Tidak ada komentar:

Kunjungan

THE BEST WAY TO LEARN IS TO SHARE

THE BEST WAY TO LEARN IS TO SHARE
الاالزين امنواوعملواالصلحت وتواصوابالحق وتواصواباصبر